Pekanbaru Sejumlah mahasiswa di Provinsi Riau menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi Riau Jalan Jenderal Sudirman, Tangkerang Selatan kota Pekanbaru pada hari ini. Aksi demo yang berlangsung damai ini diwarnai dengan momen hangat ketika polisi dan mahasiswa bersalaman. Senin (1/9/2025).
Demo ini mendapat pengamanan dari Polda Riau dan jajaran Polresta Pekanbaru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa menuntut pembebasan Khariq Anhar, mahasiswa Universitas Riau (UNRI) yang ditangkap saat melakukan orasi di Jakarta, pada tanggal (25/8/2025), Mereka menilai bahwa penangkapan tersebut tidak adil dan meminta agar Khariq Anhar segera dibebaskan.
Dalam orasinya juga massa menyampaikan sejumlah tuntutannya, agar Polri mengusut tuntas tindakan represif terhadap massa aksi, menuntut penghapusan tunjangan anggota DPR serta mendesak agar RUU perampasan aset segera di sahkan.
“Mahasiswa UNRI yang ditangkap di Jakarta harus dibebaskan. Kami menuntut keadilan dan kebebasan bagi mereka yang menyampaikan pendapatnya,” kata salah seorang mahasiswa dalam orasinya.
Massa yang ditemui oleh Ketua DPRD Provinsi Riau, Kaderismanto beserta Kapolresta Kombes Jeki Rahman Mustika. Ketua perwakilan tersebut menandatangani kesepakatan tuntutan-tuntutan yang disampaikan.
“Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPRD Provinsi Riau, kami menerima dan akan menyampaikan kepada otoritas yang lebih tinggi yaitu DPR RI, agar tuntutan adik-adik ini segera dapat dikabulkan,” ujar Kaderismanto.
Demo yang berlangsung damai ini menunjukkan solidaritas antara mahasiswa dan masyarakat Riau dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Polisi yang berjaga di sekitar lokasi demo juga menunjukkan kesabaran dan profesionalisme dalam menghadapi situasi.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama demo berlangsung. Kami juga membuka jalur komunikasi dengan para mahasiswa untuk mendengarkan aspirasi mereka,” kata Kapolresta Pekanbaru, Jeki.
Kapolresta Jeki juga mengapresiasi massa ataupun mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya secara tertib dan damai.
Momen bersalaman antara polisi dan mahasiswa menjadi simbol positif dalam aksi demo ini. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan cara damai dan komunikatif.
“Kami berharap agar Khariq Anhar segera dibebaskan dan keadilan dapat ditegakkan. Kami juga berharap agar pemerintah dapat lebih mendengarkan aspirasi masyarakat,” kata mahasiswa lainnya.
Demo ini berlangsung dengan tertib dan berakhir dengan damai.
“Para mahasiswa dan polisi sepakat untuk terus menjaga komunikasi dan kerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada. Mengajak mahasiswa untuk terus menciptakan situasi yang kondusif dan jangan mau terpecah belah,” kata Kapolresta Jeki.
(Ros.H)