Erry Gading:
Selatpanjang-Riau, riau21.net – Mantan Birokrat Meranti, Erry Gading, menilai bahwa PT ITA harus jujur dan komitmen dalam menyalurkan Participating Interest (PI) kepada Pemkab Kepulauan Meranti. Menurutnya, penyaluran PI yang berlarut-larut menjadi tanda tanya besar dan harus segera dicari solusi yang tepat. Minggu (12/10/2025).
“Saya menilai PT ITA harus jujur dan komitmen dalam menyalurkan PI ini. Alasan perusahaan yang mengatakan keterlambatan realisasi PI karena kondisi keuangan perusahaan yang masih ‘berdarah-darah’ tidak masuk akal,” kata Erry Gading.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan bahwa perusahaan harus membuka neraca keuangan mereka dan menyajikan data yang akurat.
“Jika merasa tidak untung, tak usah mengelola WK Malacca Strait ini lagi. Masih banyak perusahaan lain yang mau menjadi operator mengelola WK ini,” ujarnya.
Erry Gading juga menunjukkan data yang diperoleh dari koneksi mereka sebagai praktisi perminyakan. Menurut data tersebut, pada semester I 2024, perusahaan ini telah menerima profit sebesar USD 17 juta atau sekitar Rp 283 miliar dari pengelolaan WK Malacca Strait.
Dengan demikian, Erry Gading menilai bahwa masyarakat Meranti perlu mendesak perusahaan untuk merealisasikan PI ini.
“Apakah perlu masyarakat Meranti sedikit ‘mengeraskan badan’ agar perusahaan ini merealisasikan PI ini untuk membantu keuangan Pemkab Meranti?” ujarnya dengan senyum penuh arti.
Sementara itu, VP Operation Sumatra EMP PT ITA, Yoyok S Purwanto, menyatakan bahwa proses pengalihan PI BUMD harus melalui tahapan verifikasi hingga mendapatkan persetujuan resmi dari Menteri ESDM.
“Tanpa itu, dasar hukum untuk penyaluran belum bisa dijalankan,” kata Yoyok.
Erry Gading berharap bahwa PT ITA dapat segera mengurus persetujuan dari Menteri ESDM dan menyiapkan seluruh dokumen pendukung untuk merealisasikan PI ini.
(Ade Irawan, C.BJ., C.EJ.)