Walikota Pekanbaru Buka Pelatihan
Pekanbaru, riau21.net – Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Sosial melaksanakan pelatihan keterampilan yang sangat bermanfaat bagi penyandang disabilitas di kota ini. Acara pembukaan pelatihan Pijat dan Membatik ini diresmikan langsung oleh Bapak Wali Kota Pekanbaru, didampingi Kepala Dinas Sosial, sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota dalam meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian warganya.
Pelatihan ini diikuti oleh total 30 peserta dari berbagai organisasi disabilitas. Sebanyak 10 peserta pelatihan pijat berasal dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Kota Pekanbaru. Mereka menunjukkan potensi luar biasa dari tunanetra di bidang kesehatan dan kebugaran.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, pelatihan membatik diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Pekanbaru dan Yayasan Insan Berguna Nusantara, membuka peluang mereka di sektor ekonomi kreatif.
Dalam sambutannya, Wali Kota Pekanbaru Bapak H Agung Nugroho S.E., M.M., menyampaikan pesan yang penuh semangat dan motivasi.
“Pelatihan ini bukan hanya sekadar memberikan keterampilan, tetapi ini adalah bentuk komitmen penuh Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mewujudkan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi seluruh warga, khususnya bagi para penyandang disabilitas. Saya harap, melalui pelatihan pijat dan membatik ini, akan menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat, keterampilan yang terasah, dan yang paling penting, membuka peluang usaha yang nyata bagi Bapak dan Ibu sekalian.”
“Pemko Pekanbaru terus berupaya mempercepat pengesahan Peraturan Daerah (Perda) Disabilitas. Perda ini akan menjadi payung hukum untuk pembinaan dan pemberdayaan penyandang disabilitas di masa depan. Kita harus pastikan, tidak ada lagi warga yang merasa tertinggal,” tegas beliau.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Bapak Zulfahmi Adrian, AP., M.Si., turut memberikan dorongan, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai jembatan menuju kemandirian ekonomi.
“Program pelatihan pijat dan membatik ini adalah langkah konkret dari Dinas Sosial untuk mencetak wirausahawan-wirausahawan baru dari kalangan disabilitas. Kami berharap, setelah pelatihan ini selesai, Bapak dan Ibu peserta tidak berhenti di sini. Gunakan ilmu yang didapat untuk mandiri secara ekonomi, jadilah duta bagi teman-teman disabilitas lain, dan buktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya.”
“Kami akan terus mendukung dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar hasil karya membatik dan jasa pijat yang dihasilkan memiliki pasar dan nilai jual. Ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju kemandirian yang berkelanjutan,” tutupnya.
Sementara itu, perwakilan penyandang disabilitas, Marjoni, menyambut positif langkah Pemko tersebut.
“Kami sangat gembira dengan wacana pengesahan Perda Disabilitas ini. Karena sudah banyak kota besar yang mempunyai regulasi ini, sementara Pekanbaru belum. Semoga dengan disahkannya Perda ini, kami dapat kesempatan yang lebih besar untuk menggunakan keterampilan kami,” ungkapnya.
Pelatihan ini dijadwalkan akan berlangsung dari tanggal 29 September – 1 Oktober 2025 , dengan harapan besar dapat melahirkan para profesional dan seniman baru yang mampu bersaing di dunia kerja dan usaha.
(Ros.H)